Petugas kepolisian di kota Mekah, Arab Saudi, Rabu 4 Maret 2009, menangkap seorang perempuan. Pelanggaran yang dia lakukan bukan mencuri atau menipu, tapi karena menyetir mobil.
Di negara-negara sekuler, pelanggaran itu terdengar aneh. Namun, itulah Arab Saudi, yang masih membatasi aktivitas perempuan di tempat umum. Menurut laporan polisi, perempuan yang tidak diungkap nama dan kewarganegaraannya itu berusaha melarikan diri begitu mengetahui dirinya ketahuan petugas saat menyetir mobil.
“Perempuan itu berusaha melarikan diri ketika melihat sebuah mobil polisi dan dalam upaya melarikan diri tersebut, dia sempat menabrak mobil lain hingga mobil tersebut mengalami lecet ringan,” kata Mayor Abdul Mushin Al-Mayman, juru bicara kepolisian kepada harian Arab News, seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, Jumat 6 Maret 2009.
Menurut Al-Mayman, perempuan yang kira-kira berusia 20-an tahun tersebut diserahkan ke Komisi Penyelidikan dan Penuntutan untuk menjalani investigasi.
Kaum Hawa selama ini dilarang menyetir di sebagian besar wilayah Arab Saudi. Namun di beberapa kota besar, peraturan tersebut tidak berlaku. Tidak diketahui seberapa sering penangkapan semacam itu terjadi di Arab Saudi. Data statistik penangkapan pun tidak dirilis pihak kepolisian.
Larangan menyetir mobil bagi kaum perempuan ini menjadi salah satu dari beberapa isu kontroversial di Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok aktivis pejuang hak-hak perempuan di Arab Saudi sudah melancarkan kampanye terbuka untuk mendapatkan hak menyetir.
Banyak pejabat tinggi Arab Saudi menganggap bahwa itu adalah isu sosial dan akan selesai hanya jika warga Arab Saudi merasa saatnya sudah tepat.
Tahun lalu, lebih dari 125 perempuan menandatangani petisi yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri, Nayef bin Abdul Aziz, untuk meminta pencabutan larangan menyetir di negara kerajaan itu. (VIVAnews)
Di negara-negara sekuler, pelanggaran itu terdengar aneh. Namun, itulah Arab Saudi, yang masih membatasi aktivitas perempuan di tempat umum. Menurut laporan polisi, perempuan yang tidak diungkap nama dan kewarganegaraannya itu berusaha melarikan diri begitu mengetahui dirinya ketahuan petugas saat menyetir mobil.
“Perempuan itu berusaha melarikan diri ketika melihat sebuah mobil polisi dan dalam upaya melarikan diri tersebut, dia sempat menabrak mobil lain hingga mobil tersebut mengalami lecet ringan,” kata Mayor Abdul Mushin Al-Mayman, juru bicara kepolisian kepada harian Arab News, seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, Jumat 6 Maret 2009.
Menurut Al-Mayman, perempuan yang kira-kira berusia 20-an tahun tersebut diserahkan ke Komisi Penyelidikan dan Penuntutan untuk menjalani investigasi.
Kaum Hawa selama ini dilarang menyetir di sebagian besar wilayah Arab Saudi. Namun di beberapa kota besar, peraturan tersebut tidak berlaku. Tidak diketahui seberapa sering penangkapan semacam itu terjadi di Arab Saudi. Data statistik penangkapan pun tidak dirilis pihak kepolisian.
Larangan menyetir mobil bagi kaum perempuan ini menjadi salah satu dari beberapa isu kontroversial di Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok aktivis pejuang hak-hak perempuan di Arab Saudi sudah melancarkan kampanye terbuka untuk mendapatkan hak menyetir.
Banyak pejabat tinggi Arab Saudi menganggap bahwa itu adalah isu sosial dan akan selesai hanya jika warga Arab Saudi merasa saatnya sudah tepat.
Tahun lalu, lebih dari 125 perempuan menandatangani petisi yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri, Nayef bin Abdul Aziz, untuk meminta pencabutan larangan menyetir di negara kerajaan itu. (VIVAnews)
Sumber : http://muhsinlabib.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar